25. NIKE: Colloseum History (It’s a joke)

Cast:

European All-star

Ronaldo

Paolo Maldini

Eric Cantona

Kluivert

Luis Figo

Iklan dimulai dengan suasana bangunan bersejarah, Colloseum di kota Roma, Italia. Ceritanya (zaman dahulu) di Colloseum itu ada sebuh pertandingan antara the good guys yang terdiri dari para pemain sepakbola all-star, melawan rombongan evil, yang dipimpin oleh raja mereka yang sangat mengerikan. Pertandingan pun dimulai. Belum lama, Figo sudah terjatuh, Rui Costa dan Kluivert juga dihadang oleh lawan. Para evil sangat kuat sehingga the good guys tidak sanggup melawannya. Pertandingan semakin mencekam, namun akhirnya Maldini berhasil mendapatkan bola, ia mengoper dan disundul oleh Kluivert. Tiba-tiba the king evil telah siap menunggu di depa ngawang bertindak sebagai kiper. Cantona dan the king evil dihadapkan pada posisi one-on-one, Tendangan keras yang dihasilkan Cantona membuat bola menjadi berapi dan mengenai tepat di tengah tubuh the king evil. Seketika itu juga ia hancur berkeping-keping  yang mengakibatkan ledakan dahsyat di Colloseum tersebut. Iklan di akhiri dengan seorang pria yang berdiri tepat di tengah Colloseum, dan melihat keadaan sekitar.

Strategi gaya eksekusi pesan iklan televisi:

Fantasi (Fantasy)

Gaya ini menggunakan pendekatan dengan menciptakan fantasi di sekitar produk atau cara menggunakannya. Produk menjadi bagian pusat dari situasi yang diciptakan oleh pengiklan. Tim kreatif dapat menghasilkan urutan fantasi yang seolah-olah nyata dengan menggunakan teknologi digital (multimedia)

Kesimpulan:

Gaya eksekusi pesan fantasi sangat jelas disini. Dimana para all-star harus menghadapi para rombongan evil yang diceritakan mempunyai kekuatan super. Efek-efek terjatuh, suasana serta musik yang mencekam merupakan salah satu sebuah fantasi. Saya menilai ide iklan ini sangat menarik karena menceritakan sebuah sejarah mengapa bangunan Colloseum yang kita lihat sekarang ini telah hancur. Tentu ini hanya sekedar joke saja. Seolah-olah pertandingan antara the good guys dan evils benar terjadi di masa lampau yang mengakibatkan bangunan Colloseum tidak utuh lagi. Di akihr cerita, terlihat seorang pria sedang mengingat kejadian lalu tentang apa yang terjadi disini, seperti flashback. Walaupun fantasi yang diciptakan sudah baik, namun menurut saya penggambaran evil disini serta suasananya terlalu kasar, seram dan mencekam .

 

SUMBER:

STRATEGI PERANCANGAN IKLAN TELEVISI Perusahaan Top Dunia – M. Suyanto

Leave a comment

No comments yet.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Leave a comment